Rabu, 02 April 2014

Contoh ASPEK PEMASARAN Pecel Lele Lela Sudirman

Laporan Praktikum                                         Hari,Tanggal   : Rabu, 05 Juni 2013
M.K. Studi Kelayakan Bisnis                         Dosen              : Arif Karyadi, S.P


STUDI KELAYAKAN BISNIS
ASPEK PEMASARAN
FRENCHISE LELE LELA
Jln. Sudirman No.22 Bogor.Telp. 0251- 9706060
Disusun oleh:
Kelompok 5

Desty Dwi Anandya               (J3J111130)
Meitia Laelani Utami              (J3J111055)
Zein  Alvionita                        (J3J111171)
Afifa Putri Yunina                   (J3J211240)
M. Riskianto                           (J3J211242)
Anggraeni Nur Ayu                 (J3J211273)



PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013


I.                   ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BSINIS

1.1  Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

   Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai bidang, baik jumlah maupun waktu.

1.1  Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetap salang berkaitan. Jika salah satu aspek tidak dipenuhi, maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan.
            Urutan penilaian aspek mana yang harus didahului tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada. Menurut Kasmir dan Jakfar,2012, secara umum apek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan sebagai berikut:
1.      Aspek pasar dan pemasaran; untuk menilai apakah perusahaan yang melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan pemasaran  memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak atau besar market share yang dikuasai oleh para pesaing.
2.      Aspek teknis/operasi; dalam aspek ini yang akan diteliti adalah mengenai lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik atau gudang. Penentuan layout gedung, mesin, dan peralatan serta layout ruangan sampai kepada usaha perluasan selanjutnya.
3.      Aspek manajemen/organisasi; yang dinilai dari aspek ini adalah para pengelola usaha dan srtuktur organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang professional, mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai mengendalikannya apabilaterjadi penyimpangan.
4.      Aspek lingkungan, sosial dan hukum; analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, Karena setiap proyek yang dijalakan akan sangat besar dampaknya terhadap lingkungan, serta dampak sosial terhadap masyarakat secara keseluruhan. Serta keabsahan dan kesempurnaan dokumen mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki.
5.      Aspek keuangan; untuk menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Dengan menggunakan metode penilaian Payback Period, Net Present Value, Internal Rate Of Return, Profitability Indek, Break Even Point, dll.
Keragaan Resto Pecel Lele Lela Sudirman
Pembentukan cabang Pecel lele lela Jln Sudirman Bogor berawal dari franchise yang dibeli oleh owner dari pendiri pecel lele lela pusat pada tahun 2006 yaitu Rangga Umara. Pendiri memberikan merek, resep menu utama, desain resto, SOP pelaksanaan diperoleh langsung dari pendiri pecel lele lela.
Berikut adalah aspek-aspek studi kelayakan yang dikaji dari frenchise Lele Lela:

1.1.1        Aspek Pasar Pecel Lele Lela

Analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan.
1.      Luas pasar Pecel lele lela
Luas pasar pecel lele lela yang berada di jln. Sudirman no.22 Bogor berada di sekitar jalan Sudirman.
2.      Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu.
Analisis permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan terhadap suatu produk merupakan salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan.Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga.
Jumlah pedagang pecel lele di Jabodetabek sekitar 25.000 kios. Rata-rata permintaan pecel lele 100 ton perhari. (Republika.co.id,2011)
Pecel lele lela yang berada di Jln. Sudirman No.22 Bogor mampu menghabiskan ±53 kg per hari lele.
Berdasarkan data BPS, Jumlah penduduk jabodetabek 2011 sebesar 28.019.545 jiwa. Dan jumlah penduduk kota Bogor sebesar 950.334 jiwa. Dari data BPS tersebut, dapat diasumsikan persentase jumlah penduduknya adalah sebesar .

a.       Market-share Pecel Lele Lela
Market-Share adalah presentase (share) yang dapat kita capai dari   jumlah keseluruhan konsumen (market) yang bisa memakai/atau membeli produk kita pada suatu wilayah tertentu.
Sedangkan untuk permintaan pecel lele didaerah bogor diperoleh dari data Jabodetabek =  (Republika.co.id,2011)
Maka, untuk permintaan pecel lele di daerah Bogor (jumlah penduduk 3,39% dari jumlah jabodetabek) dapat diasumsikan sebesar 3390 kg/hari.
Sedangkan pada pecel lele lela yang berada di Jln. Sudirman No. 22, mampu menyediakan pecel lele sebesar 53 kg/ hari. Maka untuk market-share pecel lele lela tersebut untuk daerah bogor, dapat diperoleh sekitar Diperoleh dari:  

Kesimpulannya bahwa Pecel Lele Lela cabang Jl. Sudirman no.22 Bogor mampu menyediakan 1,56% dari permintaan total Pecel lele di Kota Bogor.    
Aspek Pemasaran
1.      Segmentasi Pasar Pecel Lele Lela
Beberapa aspek utama untuk mensegmentasi pasar adalah:
§ Aspek demografi
Pecel lele lela dapat dikonsumsi oleh semua umur. Selain memiliki cita rasa yang enak dan lezat juga terdapat kandungan gizi yang mendukung peningkatan kesehatan masyarakat. Pecel lele lela juga menempatkan dirinya untuk kalangan menengah keatas.
b.      Menetapkan pasar Sasaran (targeting)
Setelah segmen-segmen diketahui,selanjutnya perusahaan perlu mengevaluasi dan dilanjutkan dengan memutuskan beberapa segmen pasar yang akan dicakup, lalu memilih segmen mana yang akan dilayani.
Target pasar pecel lele lela pada umumnya anak-anak muda yang mengadakan perkumpulan, mengadakan diskusi-diskusi kecil, keluarga, perkumpulan arisan, orang-orang perkantoran. Mereka yang merasa bahwa restoran pecel lele lela tepat untuk berkumpul sambil menikmati kelezatan pecel lele lela.
c.       Menentukan Posisi Pasar (positioning)
Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.
Pecel lele lela menempatkan atau memposisikan pasar yaitu dengan memfokuskan bahwa pecel lele lela memiliki kandungan gizi yang mendukung peningkatan kesehatan masyarakat dan produk yang dimilikinya mempunyai sesuatu nilai yang lebih dari produk sejenis lainnya, sesuai dengan visinya adalah “Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan memberikaan manfaat yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan serta membawa makanan tradisional khas Indonesia pada dunia internasional”.
Bauran Pemasaran
Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix).Bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju.Namun kini hal tersebut semakin berkembang tidak hanya dalam hal product, promotion, dan price. Namun juga mengenai place, people, process, dan physical evidence.
Berikut uraian strategi bauran pemasaran yang dilakukan pada Restoran Pecel Lele Lela.
1.      Produk (product)
Menurut Philip Kotler, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
a.       Penentuan Logo dan moto
Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam melayani masyarakat. logo dan moto harus dirancang dengan benar (Kasmar dan Jakfar, 2003).
Pada resto pecel lele lela Sudirman logo dan moto ditentukan oleh pecel lele lela pusat. Logo pada pecel lele lela bergambar kartun lele dengan tulisahan “pecel lele lela” dibawahnya, seperti pada (Gambar 1.)
Sedangkan moto pada pecel lele lela, “Bersama Kami PECEL LELE AKAN MENDUNIA”. Moto yang digunakan pecel lele lela sesuai dengan visi dan misi yang ditentukan oleh pusat yaitu ;
Visi: -    Menjadi Brand Nasional dan Pemimpin pasar usaha pecel lele modern
  di Indonesia
-Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan memberikaan manfaat yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan
-Membawa makanan tradisional khas Indonesia pada dunia internasional
Misi: -   Menyediakan berbagai variasi produk hidangan lele yang enak dan
unik
-Memberikan kualitas pelayanan yang sangat baik, dengan mengutamakan QSV = Quality, Service & Value
-          Senantiasa berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan mitra usaha.
a.       Merek
Menurut Kasmir dan Jakfar,2013, Merek merupakan suatu hal penting bagi konsumen untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Agar merek mudah dikenal masyarakat, maka penciptaan merek harus mempertimbangkan factor-faktor antara lain;
-          Mudah diingat
-          Terkesan hebat dan modern
-          Memiliki arti
-          Menarik perhatian
Merek pecel lele lela ditentukan oleh pusat pecel lele lela yang kemudian berlaku pada resto pecel lele lela sudirman. Merek pecel lele lela merupakan singkatan dari pecel lele lebih laku. Untuk menarik perhatian, merek pecel lele lela di dkaitkan dengan pengunjung yang bernama Lela (tanpa sambungan apapun) bisa “makan gratis seumur hidup” di pecel lele lela. tidak hanya pemilik nama lela, pengunjung yang sedang berulang tahun juga bisa “makan gratis” di pecel lele lela hanya dengan menunjukkan KTP atau tanda pengenal lainnya.
Di restoran Pecel Lele Lela tersedia berbagai macam produk olahan yang berbahan baku ikan lele. Produk olahan dari ikan lele ini sangat diminati oleh konsumen, menu yang disajikan di pecel lele lela sangat beragam (Lampiran 1.) mulai dari lele original, lele siram saus (lele yang digoreng kering dan di siram beragam pilihan saus), lele goreng tepung, sampai lele fillet (lele tanpa tulang, kepala, dan buntut yang disajikan dengan beragam pilihan sambal/saus/kuah).
1.      Harga (price)
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknyya produk yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak berlakunya produk tersebut di pasar.
Pecel lele lela Jln. Sudirman dalam menentukan harga produk olahannya berdasarkan pusat pecel lele lela, yaitu dengan penetapan harga berdasarkan biaya dengan markup sebesar 49,83%. (Lampiran)
2.      Tempat (place)
Untuk dapat menikmati hidangan yang tersedia pada menu pecel lele lela, konsumen dapat mengunjungi berbagai resto pecel lele lela termasuk resto pecel lele lela yang berada dijalan Sudirman No.22 Bogor dengan luas  Selain pada resto pecel lele lela, konsumen juga dapat menikmati menu pecel lele lela melalui delivery order, yaitu dengan layanan pemesanan antar. Hanya dengan menelepon ke resto (0251- 9706060) akses dari jam 09.30 sampai dengan jam 21.00 WIB. Konsumen dapat memesan menu apa saja yang tersedia di pecel lele lela, dengan kondisi;
§ Pemesanan maksimum 5 km dari pecel lele lela sudirman
§ Tanpa minimum pemesanan
3.      Promosi (promotion)
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian.
Pecel lele lela jalan Sudirman No.22 Bogor mempromosikan usahanya pada masyarakat luas melalui papan nama yang berada pada resto pecel lele lela sudirman. pecel lele lela juga melakukan promosinya melalui media social (facebook dan twitter), namun promosi ini dilakukan oleh pihak pusat untuk memperkenalkan setiap cabang pecel lele lela termasuk pecel lele lela Sudirman,Bogor.
4.      Orang (people)
People merupakan aset utama dalam Restoran Pecel Lele Lela, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan, knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar.
Dalam pelayanannya, pecel lele lela sudirman menjalankan SOP sesuai dengan yang diterapkan pada pecel lele lela pusat kepada pegawai dalam bentuk memberikan kata sapaan kepada setiap pelanggan yang berkunjung ke pecel lele lela. Seperti ;”selamat pagi, selamat datang di pecel lele lela”. Selalu pagi di lele lela, adalah kesan yang timbul saat menikmati pecel lele lela. Hal ini meruapakan bagian untuk membangun semangat kepada para pelanggan maupun pegawai pecel lele lela sendiri. Selain itu pegawai pecel lele lela juga menggunakan seragam (kaos) sebagai penunjang dalam melayani konsumen.
5.      Bukti Fisik (physical evidence)
Bangunan merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen.Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lighting system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung.
Dekorasi yang terdapat pada pecel lele lela sudirman mengikuti SOP yang ditentukan oleh pecel lele lela pusat. Yaitu dengan dekorasi warna ruangan yang merupakan perpaduan antara warna hijau, kuning dan putih. Warna yang ditentukan merupakan pencitraan pada pecel lele lela  untuk menciptakan suasan fresh dan meningkatkan mood pengunjung.
Selain itu, pecel lele lela sudirman juga menyediakan tempat yang nyaman, dengan  fasilitas seperti wastafel, toilet, mushola, tv, kipas angin, serta tempat parkir yang luas.
6.      Proses (process)
   Dalam proses penyediaan pesanan makanan dari pelanggan, pecel lele lela melakukan proses produksi/pembuatan pada tempat/ruangan dapur tertutup, sedangkan pada proses penyediaan pesanan minuman dari pelanggan, pecel lele lela sudirman melakukan proses produksi/pembuatan pada ruangan yang terbuka seperti yang terlihat pada layout (Lampiran).
Kesimpulan bahwa dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, pecel Lele Lela dikatakan layak untuk menjalani usahanya karena sudah memenuhi kriteria aspek pasar dan pemasarannya.