Laporan
Praktikum Hari,Tanggal : Rabu,
05 Juni 2013
M.K.
Studi Kelayakan Bisnis Dosen : Arif Karyadi, S.P
STUDI
KELAYAKAN BISNIS
ASPEK PEMASARAN
ASPEK PEMASARAN
FRENCHISE LELE LELA
Jln.
Sudirman No.22 Bogor.Telp. 0251- 9706060
Disusun
oleh:
Kelompok
5
Desty Dwi Anandya (J3J111130)
Meitia Laelani Utami (J3J111055)
Zein Alvionita (J3J111171)
Afifa Putri Yunina (J3J211240)
M. Riskianto (J3J211242)
Anggraeni Nur Ayu (J3J211273)
PROGRAM
KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
2013
I.
ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BSINIS
1.1
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai
bidang, baik jumlah maupun waktu.
1.1 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Beberapa
aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha.
Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetap salang berkaitan. Jika
salah satu aspek tidak dipenuhi, maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan
yang diperlukan.
Urutan penilaian aspek mana yang
harus didahului tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada.
Menurut Kasmir dan Jakfar,2012, secara umum apek-aspek yang perlu dilakukan
studi kelayakan sebagai berikut:
1. Aspek
pasar dan pemasaran; untuk menilai apakah perusahaan
yang melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau
tidak atau besar market share yang
dikuasai oleh para pesaing.
2. Aspek
teknis/operasi; dalam aspek ini yang akan
diteliti adalah mengenai lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik atau
gudang. Penentuan layout gedung,
mesin, dan peralatan serta layout ruangan sampai kepada usaha perluasan
selanjutnya.
3. Aspek
manajemen/organisasi; yang dinilai dari
aspek ini adalah para pengelola usaha dan srtuktur organisasi yang ada. Proyek
yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang professional,
mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai mengendalikannya apabilaterjadi penyimpangan.
4. Aspek
lingkungan, sosial dan hukum; analisis yang paling
dibutuhkan pada saat ini, Karena setiap proyek yang dijalakan akan sangat besar
dampaknya terhadap lingkungan, serta dampak sosial terhadap masyarakat secara
keseluruhan. Serta keabsahan dan kesempurnaan dokumen mulai dari bentuk badan
usaha sampai izin-izin yang dimiliki.
5. Aspek
keuangan; untuk menilai biaya-biaya apa saja
yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan.
Dengan menggunakan metode penilaian Payback
Period, Net Present Value, Internal Rate Of Return, Profitability Indek, Break Even Point, dll.
Keragaan
Resto Pecel Lele Lela Sudirman
Pembentukan cabang Pecel lele lela Jln
Sudirman Bogor berawal dari franchise yang dibeli oleh owner
dari pendiri pecel lele lela pusat pada
tahun 2006 yaitu Rangga Umara. Pendiri memberikan merek, resep
menu utama, desain resto, SOP pelaksanaan diperoleh langsung dari pendiri pecel
lele lela.
Berikut
adalah aspek-aspek studi kelayakan yang dikaji dari frenchise Lele Lela:
1.1.1
Aspek Pasar Pecel Lele Lela
1.1.1
Aspek Pasar Pecel Lele Lela
Analisis aspek pasar bertujuan
antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan,
dan market-share dari produk
bersangkutan.
1. Luas
pasar Pecel lele lela
Luas
pasar pecel lele lela yang berada di jln. Sudirman no.22 Bogor berada di
sekitar jalan Sudirman.
2. Permintaan
dan Penawaran
Permintaan
adalah jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga
pada suatu waktu tertentu.
Analisis permintaan yang
menghasilkan prakiraan permintaan terhadap suatu produk merupakan salah satu
alat penting bagi manajemen perusahaan.Permintaan dapat diartikan sebagai
jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli
pada berbagai tingkat harga.
Jumlah pedagang pecel lele di Jabodetabek
sekitar 25.000 kios. Rata-rata
permintaan pecel lele 100 ton perhari.
(Republika.co.id,2011)
Pecel lele lela yang berada di Jln.
Sudirman No.22 Bogor mampu menghabiskan ±53
kg per hari lele.
Berdasarkan data BPS, Jumlah penduduk
jabodetabek 2011 sebesar 28.019.545 jiwa. Dan jumlah
penduduk kota Bogor sebesar 950.334 jiwa.
Dari data BPS tersebut, dapat diasumsikan persentase jumlah penduduknya adalah
sebesar
.
a. Market-share Pecel
Lele Lela
Market-Share
adalah presentase (share) yang dapat
kita capai dari jumlah keseluruhan
konsumen (market) yang bisa
memakai/atau membeli produk kita pada suatu wilayah tertentu.
Sedangkan
untuk permintaan pecel lele didaerah bogor diperoleh dari data Jabodetabek =
(Republika.co.id,2011)
Maka,
untuk permintaan pecel lele di daerah Bogor (jumlah penduduk 3,39% dari jumlah
jabodetabek) dapat diasumsikan sebesar
3390 kg/hari.
Sedangkan
pada pecel lele lela yang berada di Jln. Sudirman No. 22, mampu menyediakan
pecel lele sebesar 53 kg/ hari. Maka untuk market-share
pecel lele lela tersebut untuk daerah bogor, dapat diperoleh sekitar Diperoleh dari:
Kesimpulannya bahwa Pecel Lele Lela
cabang Jl. Sudirman no.22 Bogor mampu menyediakan 1,56% dari permintaan total
Pecel lele di Kota Bogor.
Aspek Pemasaran
1. Segmentasi
Pasar Pecel Lele Lela
Beberapa
aspek utama untuk mensegmentasi pasar adalah:
§ Aspek demografi
Pecel lele lela dapat dikonsumsi oleh semua
umur. Selain memiliki cita rasa yang enak dan lezat juga terdapat kandungan
gizi yang mendukung peningkatan kesehatan masyarakat. Pecel lele lela juga
menempatkan dirinya untuk kalangan menengah keatas.
b. Menetapkan
pasar Sasaran (targeting)
Setelah segmen-segmen
diketahui,selanjutnya perusahaan perlu mengevaluasi dan dilanjutkan dengan
memutuskan beberapa segmen pasar yang akan dicakup, lalu memilih segmen mana
yang akan dilayani.
Target pasar pecel lele lela pada
umumnya anak-anak muda yang mengadakan perkumpulan, mengadakan diskusi-diskusi
kecil, keluarga, perkumpulan arisan, orang-orang perkantoran. Mereka yang
merasa bahwa restoran pecel lele lela tepat untuk berkumpul sambil menikmati
kelezatan pecel lele lela.
c. Menentukan
Posisi Pasar (positioning)
Setelah
perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus
diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.
Pecel
lele lela menempatkan atau memposisikan pasar yaitu dengan memfokuskan bahwa
pecel lele lela memiliki kandungan gizi yang mendukung peningkatan kesehatan
masyarakat dan produk yang dimilikinya mempunyai sesuatu nilai yang lebih dari
produk sejenis lainnya, sesuai dengan visinya adalah “Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan
memberikaan manfaat yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat, mitra usaha
dan karyawan serta membawa makanan tradisional khas Indonesia pada dunia
internasional”.
Bauran Pemasaran
Dalam
komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang
terdapat pada bauran pemasaran (marketing
mix).Bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga
yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling
menguntungkan dengan pasar yang dituju.Namun kini hal tersebut semakin
berkembang tidak hanya dalam hal product,
promotion, dan price.
Namun
juga mengenai place, people, process,
dan physical evidence.
Berikut
uraian strategi bauran pemasaran yang dilakukan pada Restoran Pecel Lele Lela.
1. Produk
(product)
Menurut Philip Kotler, produk adalah sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk
digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
a. Penentuan Logo dan moto
Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan moto
merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam
melayani masyarakat. logo dan moto harus dirancang dengan benar (Kasmar dan
Jakfar, 2003).
Pada resto pecel lele lela Sudirman logo dan moto
ditentukan oleh pecel lele lela pusat. Logo pada pecel lele lela bergambar
kartun lele dengan tulisahan “pecel lele lela” dibawahnya, seperti pada (Gambar
1.)
Sedangkan moto pada pecel
lele lela, “Bersama
Kami PECEL LELE AKAN MENDUNIA”. Moto yang digunakan pecel lele lela sesuai dengan
visi dan misi yang ditentukan oleh pusat yaitu ;
Visi: - Menjadi Brand Nasional dan Pemimpin
pasar usaha pecel lele modern
di Indonesia
-Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia,
dan memberikaan manfaat yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat, mitra
usaha dan karyawan
-Membawa makanan tradisional khas
Indonesia pada dunia internasional
Misi: - Menyediakan berbagai variasi produk hidangan lele yang enak
dan
unik
-Memberikan kualitas pelayanan yang
sangat baik, dengan mengutamakan QSV = Quality, Service & Value
-
Senantiasa berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan
untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan mitra usaha.
a. Merek
Menurut
Kasmir dan Jakfar,2013, Merek merupakan suatu hal penting bagi konsumen untuk
mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Agar merek mudah dikenal masyarakat,
maka penciptaan merek harus mempertimbangkan factor-faktor antara lain;
-
Mudah diingat
-
Terkesan hebat dan modern
-
Memiliki arti
-
Menarik perhatian
Merek pecel lele lela ditentukan oleh pusat pecel lele
lela yang kemudian berlaku pada resto pecel lele lela sudirman. Merek pecel
lele lela merupakan singkatan dari pecel lele lebih laku. Untuk menarik
perhatian, merek pecel lele lela di dkaitkan dengan pengunjung yang bernama
Lela (tanpa sambungan apapun) bisa “makan gratis seumur hidup” di pecel lele
lela. tidak hanya pemilik nama lela, pengunjung yang sedang berulang tahun juga
bisa “makan gratis” di pecel lele lela hanya dengan menunjukkan KTP atau tanda
pengenal lainnya.
Di
restoran Pecel Lele
Lela tersedia berbagai macam produk olahan yang berbahan baku ikan lele.
Produk olahan dari ikan lele ini sangat diminati oleh konsumen, menu yang
disajikan di pecel lele lela sangat beragam (Lampiran
1.) mulai dari lele original, lele siram saus (lele yang
digoreng kering dan di siram beragam pilihan saus), lele goreng tepung, sampai
lele fillet (lele tanpa tulang, kepala, dan buntut yang disajikan dengan
beragam pilihan sambal/saus/kuah).
1. Harga
(price)
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam
kegiatan marketing mix. Penentuan
harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan
salah satu penyebab laku tidaknyya produk yang ditawarkan. Salah dalam
menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan
berakibat tidak berlakunya produk tersebut di pasar.
Pecel
lele lela Jln. Sudirman dalam menentukan harga produk olahannya berdasarkan
pusat pecel lele lela, yaitu dengan
penetapan harga berdasarkan biaya dengan markup sebesar 49,83%. (Lampiran)
2. Tempat
(place)
Untuk dapat menikmati
hidangan yang tersedia pada menu pecel lele lela, konsumen dapat mengunjungi
berbagai resto
pecel lele lela termasuk resto
pecel lele lela yang berada dijalan Sudirman No.22 Bogor dengan luas
Selain pada resto pecel lele lela, konsumen juga dapat
menikmati menu pecel lele lela melalui delivery
order, yaitu
dengan layanan pemesanan antar. Hanya dengan menelepon ke resto (0251-
9706060) akses dari jam 09.30 sampai dengan jam 21.00 WIB.
Konsumen dapat
memesan menu apa saja yang tersedia di pecel lele lela, dengan kondisi;
§ Pemesanan
maksimum 5 km dari pecel lele lela sudirman
§ Tanpa
minimum pemesanan
3. Promosi
(promotion)
Promosi
merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik,
dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi
persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen,
baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian.
Pecel
lele lela jalan Sudirman No.22 Bogor mempromosikan usahanya pada masyarakat
luas melalui papan
nama yang berada pada resto
pecel lele lela sudirman.
pecel lele lela juga melakukan promosinya melalui media social (facebook dan twitter), namun promosi ini dilakukan oleh pihak pusat untuk
memperkenalkan setiap cabang pecel lele lela termasuk pecel lele lela
Sudirman,Bogor.
4. Orang
(people)
People
merupakan aset utama dalam Restoran Pecel Lele Lela, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan
performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan
menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan,
knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal
perusahaan dan pencitraan yang baik di luar.
Dalam
pelayanannya, pecel lele lela sudirman
menjalankan SOP sesuai dengan
yang diterapkan pada pecel lele lela pusat kepada
pegawai dalam bentuk memberikan kata sapaan kepada setiap pelanggan yang
berkunjung ke pecel lele lela.
Seperti ;”selamat pagi, selamat
datang di pecel lele lela”.
Selalu pagi di lele lela, adalah kesan yang timbul
saat menikmati pecel lele lela. Hal ini meruapakan bagian untuk
membangun semangat kepada para pelanggan maupun pegawai pecel lele lela
sendiri. Selain itu pegawai pecel lele lela juga menggunakan seragam (kaos)
sebagai penunjang dalam melayani konsumen.
5. Bukti
Fisik (physical evidence)
Bangunan
merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang
bernilai tambah bagi konsumen.Perhatian terhadap interior, perlengkapan
bangunan, termasuk lighting system,
dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung.
Dekorasi yang terdapat pada pecel lele lela sudirman
mengikuti SOP yang ditentukan oleh pecel lele lela pusat. Yaitu dengan dekorasi
warna ruangan yang merupakan perpaduan antara warna hijau, kuning dan putih.
Warna yang ditentukan merupakan pencitraan pada pecel lele lela untuk menciptakan suasan fresh dan meningkatkan mood pengunjung.
Selain itu, pecel lele lela sudirman juga menyediakan
tempat yang nyaman, dengan fasilitas seperti wastafel, toilet, mushola, tv, kipas angin, serta tempat parkir
yang luas.
6. Proses
(process)
Dalam proses penyediaan pesanan makanan dari
pelanggan, pecel lele lela melakukan proses produksi/pembuatan pada
tempat/ruangan dapur tertutup, sedangkan pada proses penyediaan pesanan minuman
dari pelanggan, pecel lele lela sudirman melakukan proses produksi/pembuatan
pada ruangan yang terbuka seperti yang terlihat pada layout (Lampiran).
Kesimpulan
bahwa dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, pecel Lele Lela dikatakan layak
untuk menjalani usahanya karena sudah memenuhi kriteria aspek pasar dan pemasarannya.